Selamat Datang di Blog Pagaruyungtour...... Kami mengajak anda Menikmati Paket Wisata menusuri Sejarah, Budaya dan Keindahan Alam Minang Kabau....Pilih Paketnya sekarang juga!.....Get the unforgetable journey! Join us now!...Contact : +62 812 6618 717, +6285669056158 atau Email: pagaruyungtour@gmail.com

Kamis, 24 Maret 2011

Paket Wisata

        PAKET WISATA 1 HARI DI TANAH DATAR (One day Trip)

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Pusat Informasi Wisata dan Pra musem Sejarah Vander Capellen, dilanjutkan ke Prasasti Aditiawarman - Ustano Rajo Istano Basa Pagaruyung - Batu Basurek - Batu Batikam - Balairung Sari - Rumah Tuo Kampai Nan Panjang-Nagari Tuo Pariangan-Panorama Tabek Patah - Batu Angkek  –  angkek - Panorama Puncak Pato - Bukik Shaduali

.
Paket 2 hari 1 Malam di tanah datar

Hari Pertama:
Kedatangan Anda akan dijemput di Bandara Internasional Minangkabau dilanjutkan ke Batusangkar melewati Objek Wisata Lembah Anai - Mengunjungi Pusat informasi wisata Tanah Datar di Benteng Vander Capellen - Prasasti Aditiawarman-Istano Basa – Ustano Rajo-Batu – Batikam - Balairung Sari -Rumah Tuo Kampai Nan Panjang - check in Hotel di Batusangkar - dilanjutkan malam hari dengan pergelaran Kesenian Tradisional Daerah

Hari Kedua:
Sarapan pagi dan check out dari Hotel - Mengunjungi Batu Angkek – Angkek - Panorama Puncak Pato - Panorama Tabek Patah - Mengunjungi pusat tenunan tradisional dan ukiran Pandai Sikek-Danau Singkarak-menikmati sunset di Bukik Shaduali


Paket 3 hari 2 Malam di RANAH MINANG


Hari Pertama:
Kedatangan Anda akan dijemput di Bandara Internasional Minangkabau - menuju  Batusangkar melewati Objek Wisata Lembah Anai - check in Hotel di Batusangkar - mengunjungi Pusat informasi wisata Tanah Datar di Benteng Vander Capellen - mengunjungi Prasasti Aditiawarman - Istano Basa Pagaruyuang – Ustano Rajo-Batu Batikam-Nagari Tuo Pariangan - Balairung Sari - Rumah Tuo Kampai Nan Panjang-Menikmati Sunset di Bukik Shaduali. Dilanjutkan malam hari dengan menyaksikan pergelaran Kesenian Tradisional Daerah

Hari Kedua:
Sarapan pagi dan check out dari hotel-Mengunjungi Batu Angkek – Angkek-Panorama Puncak Pato - Panorama Tabek Patah - Mengunjungi pusat tenunan tradisional dan ukiran Pandai Sikek - Danau Singkarak-menuju Bukitinggi (check in hotel)-mengunjungi Lobang Japang - Ngarai Sianok-Pasar atas - Jam gadang

Hari Ketiga:
Sarapan pagi di hotel dan check out dari Hotel - City tour - Tranfer ke Bandara (city tour)


Paket 4 hari 3 Malam di RANAH MINANG


Hari Pertama:
Kedatangan Anda akan dijemput di Bandara Internasional Minangkabau - menuju  Batusangkar melewati Objek Wisata Lembah Anai - check in Hotel di Batusangkar-mengunjungi Pusat Informasi wisata Tanah Datar di Benteng Vander Capellen-mengunjungi Prasasti Aditiawarman - lanjut ke Istano Basa Pagaruyuang - menikmati Sunset di Bukik Shaduali. Dilanjutkan malam hari dengan menyaksikan pergelaran Kesenian Tradisional Daerah

Hari Kedua:
Sarapan pagi dan check out dari hotel - Mengunjungi Batu Angkek – Angkek-Panorama Puncak Pato - Panorama Tabek Patah - Balairung Sari Tabek - Rumah Tuo Kampai Nan Panjang-Nagari Tuo Pariangan - Mengunjungi pusat tenunan tradisional dan ukiran Pandai Sikek-Check in Hotel di Singkarak - Menikmati Sunset di Pinggiran Danau Singkarak

Hari Ketiga:
Sarapan pagi dan check out dari hotel-mengunjungi Ngalau Indah di Payakumbuh - menuju lembah harau dan jenjang Seribu Payakumbuh-Menuju Bukittinggi-Check in Hotel di Bukittinggi - Mengunjungi Ngarai Sianok - Lobang Jepang -Pasar Atas -  Jam Gadang

Hari Ke-empat:
Sarapan Pagi dan check out dari Hotel - City Tour - Tranfer ke Bandara Internasional Minang Kabau



Paket 5 hari 4 Malam di RANAH MINANG

Hari Pertama:
Kedatangan Anda akan dijemput di Bandara Internasional Minangkabau - menuju  Batusangkar melewati Objek Wisata Lembah Anai - check in Hotel di Batusangkar - mengunjungi Pusat Informasi wisata Tanah Datar di Benteng Vander Capellen-mengunjungi Prasasti Aditiawarman - lanjut ke Istano Basa Pagaruyuang - menikmati Sunset di Bukik Shaduali. Dilanjutkan malam hari dengan menyaksikan pergelaran Kesenian Tradisional Daerah

Hari Kedua:
Sarapan pagi dan check out dari hotel - Mengunjungi Batu Angkek – Angkek-Panorama Puncak Pato-Panorama Tabek Patah-Balairung Sari Tabek-Rumah Tuo Kampai Nan Panjang-Nagari Tuo Pariangan-Mengunjungi pusat tenunan tradisional dan ukiran Pandai Sikek-Check in Hotel di Singkarak-Menikmati Sunset di Pinggiran Danau Singkarak


Hari Ketiga:
Sarapan pagi dan check out dari hotel-mengunjungi Ngalau Indah di Payakumbuh-menuju lembah harau dan jenjang Seribu Payakumbuh-Menuju Bukittinggi - Check in Hotel di Bukittinggi - Mengunjungi Ngarai Sianok-Lobang Jepang-Pasar Atas- Jam Gadang

Hari Ke-empat:
Sarapan Pagi di Hotel-Mengunjungi Danau Maninjau melewati Kelok 44-singgah di Embun Pagi untuk menyaksikan keindahan Danau Maninjau dari ketinggian- mengunjungi museum Buya Hamka dan tanah kelahiran Buya Hamka-Sore hari kembali ke Bukittinggi

Hari Kelima:
Sarapan Pagi dan check out dari Hotel-City tour-Tranfer ke Bandara Internasional Minang Kabau

PAKET
JUMLAH PESERTA
ONE DAY TRIP LUHAK NAN TUO
(harga / orang)
AKOMODASI
(harga/ orang)
HOME STAY
HOTEL
One Day Trip
4 - 5
270.000



6 - 15
250.000



16-40
220.000







2 Hari 1 Malam
4 - 5

560.000
630.000

6 - 15

530.000
600.000

16-40

500.000
560.000





3 Hari 2 Malam
4 - 5

860.000
960.000

6 - 15

830.000
900.000

16-40

800.000
860.000





4 Hari 3 Malam
4 - 5

1.160.000
1.260.000

 6 - 15

1.130.000
1.200.000

16-40

1.100.000
900.000





4 Hari 3 Malam
4 - 5

1.460.000
1.560.000

6 - 15

1.430.000
1.500.000

16-40

1.400.000
1.200.000
Harga Sudah termasuk :
·         Transportasi Van/ Bus Pariwisata AC
·         Tranportasi dari/ ke Bandara
·         T-Shirt
·         Makan Selama Tour
·         Akomodasi Hotel/ Home Stay
·         Guide dan Sopir
·         Air Mineral
·         Tiket masuk Objek

Harga belum termasuk :
·         Pengeluaran Pribadi : laundry, telp, minibar
·         Makan diluar program tour


Note:
Harga sewaktu waktu bisa berubah tanpa  pemeritahuan

Untuk informasi selanjutnya silahkan hubungi :
Efrison (HP: 08126618717), Renti (HP: 085669056158)
Emai : pagaruyungtour@gmail.com

Pesona Wisata Tanah Datar

Istano Basa Pagaruyung1.     ISTANO BASA PAGARUYUNG                                
Istano Basa Pagaruyung terletak di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar, dengan jarak 5 kilometer dari Kota Batusangkar dan mudah dijangkau oleh sarana transportasi roda 2 dan roda 4.  Bangunan ini  terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak dan 3 lantai.  Objek wisata ini dilengkapi dengan surau, tabuah  Rangkiang Patah Sambilan, serta fisik bangunan Istano Basa Pagaruyung dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukiran  mempunyai falsafah, sejarah dan budaya Minangkabau.

2.     NAGARI TUO PARIANGAN
Secara historis Nagari Tuo Pariangan merupakan nagari/daerah asal muasal kehidupan nenek moyang  orang Minagkabau  yang berasal dari Gunung Merapi. Di kawasan Nagari Tuo Pariangan terdapat bukti-bukti sejarah : Kuburan Panjang, Masjid Tuo, Sawah Satampang Baniah, Batu Tigo Luhak, dan bukti sejarah lainnya serta objek wisata Air Panas.
Nagari Tuo Pariangan terletak antara Padang Panjang–Batusangkar, dari Kota Batusangkar + 14 Km.
           
    3.     PANORAMA TABEK PATAH
Panorama Alam yang indah dan sejuk, dikelilingi oleh perbukitan dan  hutan pinus.  Tabek Patah ini berasal dari kata tabek (kolam) yang patah menjadi dua bagian,   sebelah utara dinamakan dengan  “Talago Pakis” dan  sebelah selatan  dinamakan  dengan  “Aia Taganang”.  Objek wisata ini terletak di pinggir jalan raya Bukittinggi/Payakumbuh – Batusangkar, dalam Kecamatan Salimpaung. Jarak dari kota Batusangkar + 19 Km.
 
4.     PANORAMA PUNCAK PATO
Objek wisata ini bukti sejarah terjadinya kesepakatan antara kaum adat dan kaum agama yang dikenal dengan sejarah  “Sumpah Satie Bukik Marapalam”.   Kawasan ini juga merupakan benteng pertahanan  Perang Paderi, dengan cuacanya yang sejuk.    Terletak  + 17 km dari kota Batusangkar di Nagari Batubulek Kecamatan  Lintau Buo .

  5.    BUKIT SHADUALI INDAH

sebuah objek wisata alam berbentuk sebuah bukit yang menyerupai sebuah tower sehingga dapat melihat pemandangan ke seantero Kabupaten Tanah Datar (360 derajat).
BSI berlokasi di Jorong Panti dan Jorong  Pabalutan Nagari Rambatan Kecamatan Rambatan. Hanya dengan waktu 10 menit dari Kota Batusangkar anda telah dapat menginjak kaki di BSI. BSI juga mudah dijangkau dari berbagai kota di Sumatera Barat, seperti dari Padang Panjang, Bukittinggi, Sijunjung, Sawahlunto, Payakumbuh dan Solok, yaitu antara 35 hingga 45 kilometer.

 6.  LEMBAH ANAI
Objek wisata cagar alam dengan udaranya yang sejuk dan indahnya keadaan alam ditambah derunya air terjun (aia mancua). Objek wisata ini terletak pada hutan lindung di pinggir jalan raya Padang – Bukittinggi /Batusangkar dan sangat mudah dijangkau, jarak dari Kota Batusangkar +  38 Km yang terletak di Nagari Singgalang Kecamatan X Koto.


    BATU ANGKEK-ANGKEK
Berawal dari mimpi Dt.Bandaro Kayo salah seorang kepala kaum dari suku Piliang, ia didatangi oleh Syech Ahmad dan disuruh untuk mendirikan sebuah perkampungan  yang sekarang di kenal dengan nama  “Kampung Palagan”.   Pada saat pembangunan tonggak pertama terjadi gempa lokal dan hujan panas selama 14 hari 14 malam.  Karena terjadinya peristiwa tersebut diadakanlah musyarawah dan saat musyawarah berlangsung terdengar suara gaib yang berasal dari lobang pemancangan bangunan  bahwa di lokasi tersebut terdapat sebuah batu yang harus dirawat  dengan baik. Sekarang batu ini dikenal dengan batu  “Angkek – angkek”,   untuk mengetahui dapat/tidak tercapainya niat seseorang dapat dilihat dengan ter angkat atau tidaknya batu tersebut .
Objek wisata ini terletak di  Nagari Tanjung Kecamatan Sunggayang  + 11 km dari kotaBatusangkar

  7.     RUMAH ADAT KAMPAI NAN PANJANG
Bangunan ini merupakan rumah hunian yang berasitektur khas Minangkabau yang terdiri dari enam  buah biliak  (kamar) dengan bentuk pintu oval dengan ukuran kecil.  Rumah ini telah berumur + 350 tahun, dan keunikan lain bangunan ini di buat tanpa menggunakan paku besi, terletak  +  13 km  dari kota Batusangkar, di Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan

8.     BALAIRUNG SARI TABEK
Balairungsari Tabek bangunannya terbuat dari kayu dan atap ijuk yang dibangun oleh arsitektur Minangkabau Datuak Tantejo Gurhano sebagai tempat musyawarah adat dan sebagai bukti sejarah yang telah berumur 450 tahun.  Disamping Balairung Sari terdapat juga Medan Nan Bapaneh (tempat bersenda gurau masa dulunya)  dan bukti sejarah lainnya .
Objek wisata ini terletak antara Padang Panjang–Batusangkar,  dari Batusangkar + 14 Km di Nagari Tabek Kecamatan Pariangan

     9.     BATU BATIKAM
Batu Batikam merupakan situs Medan Nan Bapaneh yang berfungsi sebagai tempat musyawarah pada masa lampau.   Pada bagian tengah Medan Nan Bapaneh terdapat Batu Batikam (Batu Berlobang)  dari batu andesit.
Konon batu ini berlubang karena ditikam oleh Datuak Parpatih Nan Sabatang sebagai tanda berakhirnya perselisihan dengan Datuak Katamanggungan menyangkut dengan pemakaian adat antara Koto Piliang dengan Bodi Chaniago
Objek wisata ini terletak di pinggir Jl.Raya Padang Panjang–Batusangkar jarak dari Kota Batusangkar + 5 Km, dalam Nagari Limo Kaum

10.  PRASASTI ADITYAWARMAN
Situs ini merupakan tempat dikumpulkanya prasasti – prasasti yang dikeluarkan Adityawarman yang dahulu ditemukan di sekitar Bukit Gombak.  Kumpulan prasasti tersebut ditulis dengan huruf Jawa Kuno dan Bahasa Sanskerta serta sedikit Bahasa Melayu Kuno.
Isi Prasasti tersebut berupa puji–pujian terhadap Raja Adityawarman.   Terletak +  4 km dari kota Batusangkar dan berada di pinggir jalan raya Batusangkar–Pagaruyung, dalam Nagari Pagaruyung Kecamatan tanjung Emas

  11. KUBURAN PANJANG DATUAK TANTEJO GURHANO
Kuburan ini merupakan makam Datuak Tantejo Gurhano yang  merupakan tokoh arsitek pembuatan Balairungsari – Tabek.   Kuburan ini sangat panjang  + 25,5  yang keunikannya  jika di ukur berkali – kali ukurannya berbeda- beda hingga di kenal dengan  “ Kuburan Panjang “.   Terletak   + 14 km dari kota Batusangkar di Nagari Pariangan Kec.Pariangan

    12.   GEDUNG INDO JOLITO
Sebuah bangunan peninggalan Belanda yang dulunya didiami oleh Van der Cappelen.  Sekarang merupakan tempat dilaksanakannya acara-acara pemerintahan dan kemasyarakatan yang terletak di tengah-tengah Kota Batusangkar.

13.   BENTENG VAN DER CAPELLEN
Terletak dalam Kota Batusangkar yang dibangun pada tahun 1824  semasa Perang Paderi.  Di depannya terdapat 2 buah meriam kuno peninggalan Belanda.

       14. ISTANO SILINDUANG BULAN
Istano Silinduang Bulan merupakan pengganti Istana Raja Pagaruyung  terakhir yang terbakar pada tahun 1950-an.  Terletak di antara Batusangkar dan Pagaruyung,  yaitu sekitar 1 km dari Istano Basa Pagaruyung.

15. OLAH RAGA PARALAYANG DI PAYORAPUIH
Salah satu lokasi kegiatan wisata dirgantara yang cukup baik yang telah dilaksanakan  oleh penerjun – penerjun nasional dan international,  kerena satu–satunya memiliki angin timur.  Keindahan alam yang menakjubkan dengan hampran danau yang dikelilingi  oleh bukit  yang indah.
Berada di nagari Batipuah Baruah Kecamatan Batipuah, sekitar 32 Km dari Kota Batusangkar.


    16.  USTANO RAJO
Adalah komplek makam Raja-Raja Pagaruyung. Terletak 4 kilometer dari Batusangkar.  Selain terdapat 13 buah makam/kuburan dan tiga batang pohon beringin, juga terdapat   “Batu Kasur” , yaitu batu tempat ujian calon-calon Raja Pagaruyung. Terletak antara Batusangkar dan Pagaruyung, yaitu sekitar 3 km dari Kota Batusangkar.


17.   INDUSTRI KERAJINAN PANDAI SIKEK
Pandai Sikek terkenal dengan keindahan alamnya dan desa ini terkenal sebagai penghasil souvenir dan Cenderamata yang dikenal dengan   “Tenunan dan Ukiran Pandai Sikek “  .
Berada  Nagari Pandai Sikek  Kecamatan  X Koto, sekitar 40 Km dari Kota Batusangkar.
Pandai Sikek Village

18. TANJUNG MUTIARA
Tanjung Mutiara merupakan objek wisata bahari (Danau Singkarak) dan satu-satunya di Kabupaten Tanah Datar.  Objek wisata ini ramai dikunjugi oleh para wisatawan terutama pada hari libur dan ketika musim  “balimau”   akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Dekat lokasi ini terdapat sarana akomodasi hotel berbintang satu yakni Singkarak Sumpur Hotel. Objek wisata ini terletak antara Solok–Padang Panjang.   Jarak dari Batusangkar +  30 km, berada di Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan

 19.  PASAR SAYUR DAN BUAH ORGANIK
Adalah sebuah pasar sayur dan buah organik yang menjual sayur-sayuran dan buah-buahan segar yang siap dipetik dari kebun.  Uniknya sayur dan buah tersebut tidak menggunakan pupuk dari bahan kimia,  tetapi dari bahan alami (organik)  sehingga lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya.


20.        ATRAKSI WISATA DAN KESENIAN TRADISIONAL
            TOURIST ATTRACTION & TRADITIONAL ARTS

·        PACU JAWI
Adalah permainan anak nagari  di Tanah Datar yang dilaksanakan pada setiap selesai panen dan pada waktu akan menanam padi.  Pacu Jawi di Tanah Datar spesifik karena diadakan di dalam sawah dan penunggangnya ikut berlari bersama jawi-nya.  Pacu Jawi dilaksanakan di Kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum dan Sungai Tarab.

    
    DABUIH DAN LUKAH GILO
Merupakan permainan anak nagari yang memperagakan dan menggunakan ilmu  kebatinan , dimana para penari sanggup menari-nari dengan mengunakan senjata tajam, api, kaca dan sebagainya yang diiringi bunyi talempong.

·        ALU KATENTONG
Atraksi ini menampilkan permainan alu (alat menumbuk padi) yang dipukulkan ke lesung dengan variasi pukulan ritmis sehingga menimbulkan irama yang teratur dan indah, permainan ini menggunakan 8 buah alu yang dimainkan oleh 8 orang wanita.



21.   MAKANAN TRADISIONAL
·        LAMANG TAPAI
Lamang Merupakan makanan khas tradisional Kabupaten Tanah Datar yang terbuat dari  ketan putih yang  dibakar dan disajikan lengkap dengan tapainya yang terbuat dari ketan hitam.

SARI KAYO
Sari kayo makanan yang  penyajiannya dicampur  dengan  ketan/lamang


·        DADIAH
Makanan yang berasal dari susu murni kerbau yang disimpan dalam tabung bambu, rasanya khas, enak dan gurih.


·        BIKA
Wisatawan yang berkunjung ke  Kecamatan  X Koto dapat mencicipi makanan teradisional ini  serta dapat langsung melihat sistim pembuatannya yang dipanggang di atas tungku ,  rasanya khas dan enak



Pacu Jawi

       Pacu berarti lomba kecepatan dan Jawi maksudnya Sapi atau Lembu. Di Sumatera Barat sapi biasa disebut dengan Jawi.  Kegiatan Pacu Jawi merupakan acara permainan tradisional anak nagari (desa) yang lahir dan berkembang di Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat.  Kegiatan ini hanya ada di Kabupaten Tanah Datar dan sedikit di Kabupaten 50 Kota.  Di Kabupaten Tanah Datar-pun hanya pada empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab.

       Kegiatan pacu jawi telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi sarana hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat. Pada kegiatan ini juga dipadukan dengan tradisi masyarakat berupa arak-arakan (pawai) pembawa dulang/jamba yang berisi makanan dan arak-arakan jawi-jawi terbaik yag didandani dengan asesories berupa suntiang serta pakaian.  Biasanya acara tradisi ini diselenggarakan pada minggu ke-IV atau pada waktu penutupan pacu jawi dan menjadi perhelatan yang besar di daerah itu.  Pada waktu itu juga diadakan prosesi adat oleh para tetua adat serta berbagai permainan seni budaya tradisional
Di arena pacu jawi juga bertumbuhan warung nasi yang menjual kopi daun, para pedagang kaki lima serta arena permainan anak-anak sehingga lokasi itu terlihat seperti pasar. Pada waktu itulah masyarakat bergembira ria menyaksikan jawi-jawi kesayangan mereka berpacu, dan setelah itu mereka makan di warung-warung dengan makanan spesifik gulai kambing dan kopi daun.

       Pelaksanaan alek pacu jawi di Kabupaten Tanah Datar dilaksanakan secara bergiliran pada empat kecamatan.  Acara dilakukan di sawah milik masyarakat setelah selesai masa panen dan tempatnya tidak tetap pada satu lokasi saja.  Bila kegiatan diadakan pada satu kecamatan maka peserta dari kecamatan lain akan berdatangan.  Dalam satu masa perlombaan, jumlah jawi yang berpacu mencapai 500 hingga 800 ekor. 




               Pacu jawi diikuti oleh jawi secara berpasangan yang dikendalikan oleh seorang anak joki yang berpegangan pada tangkai bajak. Anak joki dengan tidak memakai alas kaki ikut berlari bersama jawinya di dalam sawah yang penuh lumpur dan air.  Acaranya berlansung mulai pukul sepuluh pagi hingga pukul lima sore.  Pada waktu perlombaan berlansung kadangkala juga terjadi transaksi jual beli jawi oleh para pedagang dan pemilik jawi.  Biasanya jawi yang telah sering memenangkan lomba akan naik harganya hingga dua kali lipat. Jawi pemenang itu akan menjadi kebanggaan bagi pemiliknya dan diincar oleh banyak orang.  Itupun menjadi lambang prestise.
Banyak orang yang belum tahu bagaimana cara penilaian jawi terbaik yang menjadi pemenangnya.  Teknis penilaian inipun penuh filosofi dan nilai-nilai yang baik.  Adapun jawi terbaik adalah jawi yang dapat berjalan lurus tidak miring dan tidak melenceng ke mana-mana.  Dan akan lebih baik lagi apabila jawi tersebut dapat menuntun temannya berjalan lurus.  Berarti jawi itu sehat dan tubuhnya kokoh kuat.  Biasanya dalam satu perlombaan akan terlihat jawi yang berjalan lurus dan yang tidak, bahkan ada yang sampai masuk ke sawah lain. Jadi yang dinilai bukan hanya kencang larinya dan bukan bentuk struktur tubuhnya saja. Filosofinya jawi saja harus berjalan lurus apalagi manusia. Dan manusia yang bisa berjalan lurus tentu akan tinggi nilainya, itulah pemenangnya.

Beberapa manfaat dari pelaksanaan pacu jawi adalah  :
1. Sebagai wadah untuk meningkatkan harga jual jawi sehingga dapat meningkatkan perekonomian peternak.  Kemunian juga  sebagai media untuk meningkatkan kesehatan jawi karena jawinya akan sehat setelah berpacu,
2. Pada acara pacu jawi banyak bermunculan para pedagang sehingga meningkatkan perputaran roda ekonomi yang dapat pula meningkatkan perekonomian masyarakat,
3. Acara pacu jawi menjadi sarana sosialisasi dan hiburan bagi masyarakat yang selalu ditunggu-tunggu,
4. Sebagai alek tradisi masyarakat dimana akan terjadi prosesi adat sebagai aktualisasi nilai-nilai adat di tengah-tengah masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar secara konsisten membina dan mempertahankan kegiatan pacu jawi ini sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat.  Pemerintah lebih banyak memfasilitasi ataupun membantu mengemas acara ini menjadi lebih baik sehingga bisa dipromosikan dan dijual kepada para wisatawan nusantara dan mancanegara Sebagai organisasi pengelolanya pada masyarakat sudah ada PORWI (Persatuan Olah Raga Pacu Jawi)  yang ada pada tingkat kabupaten, kecamatan hingga nagari (desa).  PORWI inilah yang mengkoordinir jadwal pelaksanaan secara bergiliran.

Sekilas Tentang Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/ Kota di Sumatra Barat dengan ibu kotanya Batusangkar. Daerah yang berhawa sejuk ini terletak tepat di tengah – tengah Propinsi Sumatera Barat sehingga mudah dijangkau dari kota lain seperti Bukititnggi, Payakumbuh, Sawah Lunto, Sijunjung, Solok dan Padang Panjang dengan batas – batas  wilayah sebagai berikut:

Utara                : Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota
Selatan             : Kabupaten Solok dan Kota Sawah Lunto
Timur               : Kabupaten Sawah Lunto/ Sijunjung
Barat                : Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang

Tanah Datar merupakan daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Barat karena memiliki potensi objek dan daya tarik wisata yang beraneka ragam. Tanah Datar memiliki wisata alam, wisata sejarah, wisata bahari, wisata budaya, atraksi seni tradisional dan daya tarik wisata lainnya yang jumlahnya sekitar 150 buah.

Disini masih ditemukan Atraksi tradisional yang merupaka tradisi anak nagari yang sangat spesifik yang masih dilestarikan antara lain berupa tari – tarian, lukah gilo, Alu Katentong, Pacu Jawi dan Pacu Kuda

Luhak Nan Tuo adalah nama lain dari Tanah Datar karena adanya suatu keyakinan bagi masyarakat Minang Kabau bahwa Tanah Datar merupakan daerah tempat asal usul orang Minang Kabau. Sebagai buktinya, ditemukan perkampungan tua yang disebut Nagari Tuo Pariangan yang berlokasi di Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan yang berjarak + 14 km dari kota Batusangkar. Dari sinilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain yakni Luhak 50 Kota dan Luhak Agam.

Selain itu di Tanah Datar banyak ditemukan peninggalan sejarah adat Minagkabau baik berupa benda maupun tatanan budaya adat. Masyarakat Tanah Datar dikenal kuat memegang ajaran adat Minangkabau dan agama islam yang dikenal dengan Sumpah Satie Marapalam yang berbunyi; ” Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”

Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak ditengah – tengah propinsi Sumatra Barat, yaitu pada 17 LS – 29 LS dan 100 19 BT – 100 51 BT. Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Tanah Datar terletak diantara dua gunung yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Daearah Kabupaten Tanah Dtar didominasi oleh daerah perbukitan serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak.

Jarak tempuh Batusangkar dengan Kota lainnya:
* Padang – Batusangkar                                   = 97 km
* Padang Panjang – Batusangkar                      = 25 km
* Bukittinggi - Batusangkar                               = 40 km
* Solok – Batusangkar                         = 51 km
* Sijunjung – Batusangkar                                 = 40 km
* Sawah Lunto – Batusangkar              = 35 km
* Payakumbuh – Batusangkar                           = 30 km
* Pekan Baru – Batusangkar                             = 310 km
* Medan – Batusangkar                                    = 540 km
* Danau Maninjau – Batusangkar                      = 73 km



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop